Kamis, 13 Agustus 2015

Kampung Coklat

Bagi para coklat lover, kampung coklat ini sangat cocok. Lokasi kampung coklat lumayan gampang dicapai. Yaitu di Kademangan Blitar. Cukup anda menuju kota Blitar kemudian dilanjut keluar menuju kota Tulungagung, anda pasti akan melewati desa ini.
Kampung Coklat sangat bagus dikunjungi oleh keluarga terutama anak-anak. Remaja pun cocok datang kesini karena kebanyakan para remaja adalah penyuka coklat. Anak-anak akan sangat senang diajak kesana karena ada banyak pelatihan, pembelajaran dan proses pembuatan coklat yang bisa dilihat dan dilakukan langsung di lokasi wisata di kota Blitar Jawa Timur ini.
Makanan yang dijual di kampung coklat tidak jauh-jauh dengan buah coklat atau yang disebut dengan kakao. Mulai dari minuman coklat, es krim coklat, nasi goreng coklat, jajanan coklat dan berbagai kue-kue kering dan souvenir2 coklat yang dijual di swalayan. Di areal yang cukup luas ini, ada beberapa penjual makanan di berbagai sudut. Areal yang dipenuhi oleh pohon-pohon coklat yang rimbun dan berbuah gantung menggantung ternyata bisa mendinginkan suhu di Blitar yang lumayan panas. Namun banyaknya penjual makanan dan minuman di dalam sana tidak membuat kita kepanasan dan kelaparan. Dan kebanyakan dijual dengan harga ringan..
Mari ke kampung coklat..

Sabtu, 08 Agustus 2015

Candi Kidal


Candi Kidal terletak di desa Kidal kecamatan Tumpang kabupaten Malang. Lokasi ini sangat dekat dengan bandara Abdul Rahman Saleh Malang sehingga bagi anda yang menempuh perjalanan dengan pesawat, coba untuk mencari kota Malang untuk mencapai lokasi candi ini.
Candi yang masih lumayan terpelihara ini adalah konon lokasi makam Anusopati yang kebetulan dalam sejarah Ken Arok, beliau ini sempat berseteru dengan sang raja, suami ratu Ken Dedes ini. Namun karena pada kegigihan para insan Jawa di jaman dahulu, membangun sebuah candi adalah puncak sebuah prestasi manusia Jawa. Candi adalah tempat beribadah, tempat bersemedi dan bahkan tempat bersemayam. Candi Kidal inilah tempat bersemayam sang Prabu Anusopati.
Seorang teman yang sangat paham menekuni sejarah dan kearifan candi, mengatakan bahwa prabu Anusopati terlihat disana berdiri di kamar mungil dalam candi utama. Beliau mengenakan mahkota yang indah bertahtakan permata.
Untuk menuju candi yang masih berada di lokasi alami, masih dikelilingi pohon besar dan sawah, cukup mudah. Anda cukup menuju kota Malang saja dan gunakan angkot yang banyak berada di terminal Arjosari Malang. Mudah kan. Namun anda cukup berhati2 juga dengan para calo di terminal yang kadang menyesatkan.
Candi ini pun cukup dikenal karena keberadaanya yang dekat dengan candi Jago yang lebih dahulu ada dibangun di lokasi pusat kecamatan Tumpang. Untuk candi Jago, bedanya adalah pada fungsinya. Candi Jago adalah lokasi untuk bersembahyang.
Mudah-mudahan informasinya bermanfaat yaa..

Selasa, 04 Agustus 2015

Puro Pakualaman

Mungkin kalau berniat menuju ke kraton Yogyakarta sudah terlalu mainstream. Cobalah untuk sekedar berjalan-jalan sejenak menuju Puro Pakualaman. Tidak terlalu jauh dari Malioboro, namun bila cuaca sudah cukup terik di Yogyakarta, anda perlu naik becak atau dokar dari Malioboro. Di Puro Pakualaman ini tidak hanya ditemukan keraton yang masih kerabat dekat dengan keluarga Raja Yogyakarta, namun juga sebuah masjid yang berumur cukup tua yaitu Masjid Besar Pakualaman.
Sepertinya segala yang di Yogyakarta ada hubungan yang cukup erat dengan sejarah Indonesia. Tidak pula dengan Puro Pakualaman. Banyak sekali arca dan artefak yang tertata masih sangat rapi di istana mungil ini. Kadang kita perlu juga mengunjungi lokasi-lokasi sejarah sekunder yang ternyata banyak memberikan info-info live tentang sejarah Indonesia kepada kita.
Makanan yang kebetulan saya temukan saat jalan pagi pun begitu lezat, ada gudeg dan gempol plered. Keduanya sangat identik dengan kuliner klasik, hidangan yang telah lama dihidangkan pada keluarga-keluarga Jawa. Cukup dengan merogoh kocek 10 ribu untuk gudeg dan 5 ribu untuk gempol plered, sayapun sudah kenyang menghabiskan hidangan bernuansa Jawa.
Untuk pergi ke Yogyakarta saya rasa tidak lagi ada kesulitan, dengan jalan darat, laut maupun udara semua bisa. Bahkan apabila anda menggunakan pesawat terbang, anda akan sampai di bandara yang lumayan kecil, bandar yang memang dimiliki oleh militer setempat. Silahkan datang ke Yogyakarta.