Itulah bedanya kita dengan Aru Palaka. Manusia paling fenomenal kurasa Aru Palaka ini. Hal ini karena orang datang mengunjungi makam Raja Lamuru bukan mau melayat dan atau tabur bunga. Tapi justru ngibrit menuju lokasi telapak Aru Palaka yang terletak di ujung makam. Di belakang banget.
Dan karena bekas telapak ini mengeluarkan air, meski di saat-saat musim keringpun.. jadinya banyak orang berbondong-bondong, berduyun-duyun menuju telapak kaki ini. Mereka sampai bawa spon buat menyedot air tersebut dan dibawa pulang. Hmm miris juga. Untuk apa air itu diambil kadang berebutan. Itu pula yang akhirnya membuat kawan-kawan dinas pariwisata dan arkeologi kelabakan. Dan terpaksa mengambil tindakan. Karena ditakutkan menuju ke arah musyrik..
Wallahu alam bisshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar